Bukunya Kang Azhar Nurun Ala Yang Bikin Mewek



Awalnya saat dipinjemin teman buku ini aku kurang tertarik karena judul bukunya tentang ayah, karena dari masa kecil aku ga pernah tau sosok ayah itu seperti apa makanya ga tertarik baca buku yang mengisahkan perjuangan sang ayah.
Tapi setelah kubaca halaman demi halaman isi dari buku ini tidak hanya membahas kisah seorah ayah yang membesarkan anaknya sendiri, ayah yang sekaligus menjadi sosok ibu untuk anaknya tapi banyak motivasi-motivasi kehidupan yang dituangkan dalam buku ini, mulai dari persoalan percintaan, ekonomi, tujuan hidup dan masih banyak lagi.
Buku ini membahasan 10 Lembar Foto kebersamaan antara seorang ayah dan anaknya dari masa anaknya dilahirkan sampai dewasaa dan akhirnya ayahnya meninggal.

Buku ini bikin aku mewek berkali-kali, aku merasa ditampar 1000 kali, pemikiranku yang bodoh tentang dunia ini seketika membuatku malu, yang paling membuatkan merasa ditampar adalah kalimat ini (Kita memohon untuk ditunjukan jalan yang lurus berkali-kali setiap hari,tapi kita menutup mata, adakah hal yang lebih tolol  dari ini?) ibaratnya seperti kita meminta seseorang memperkenalkan namanya tapi kita menutup telinga.
Demi apa  hatiku seperti ditusuk jarum saat membaca kata-kata itu #lebaaayy. wkwk
tapi itu nyata mungkin 1 dari 10 orang yang berdoa memintan ditunjukan jalan yang lurus dan dia membuka matanya agar bisa melihat petunjuk itu.

Satu lagi yang bikin hatiku tercabik-cabik #dihhhlebaayy (saya selalu percaya, setiap manusia punya hati nurani yang selalu bersuara, sebagian kita mendengarkan dan mengikutinya, sebagian mendengarkan lalu melupakannya, sebagian lagi menutup telinga) ini benar-benar membuatku malu pada diriku sendiri, terlalu sering aku mengabaikan naluriku padahal apa yang disampaikan olehnya selalu benar dan aku menyadarinya setelah aku jatuh.

Setelah membaca buku ini pemikiran bodohkan tentang dunia mulai kuperbaiki, yang intinya dunia ini adalah ujian, hasilnya akan kita terima di akhirat kelak, entah hasilnya baik (surga) atau kita mendapatkan hasil buruk (neraka), aku yang berada dititik jenuh yang memperbodoh diri dengan marah-marah karena ketidakadilan dunia padaku, aku yang mempertanyan kenapa aku yang diuji seperti ini, kenapa bukan mereka yang nyatanya jauh dari sang penciptanya, bukankah itu bentuk kesembonganku, ahhhh ini memalukan.

Kata yang aku kutip yang sepertinya akan ku jadikan pembangkit semangatku ketika nanti aku akan mulai memikirkan hal bodoh adalah (jangan mengatakan SEANDAINYA, jangan mengatakan KALAU SAJA) ternyata kata-kata seperti itu akan membuat kita lebih down dan menbodohi diri dengan apa yang terjadi, dan kalimat itu sebenarnya adalah kalimat yang paling diinginkan iblis untuk kita ucapkan.

Buku ini menyadarkan kita tujuan hidup kita apa ? mau kemana ? apa pencapaian kita dalam hidup ini  ?



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sehari Berbagi, Selamanya Menginspirasi

keAPESan dikala Trip